Jepang harus memanfaatkan sektor swasta untuk menumbuhkan industri ruang angkasanya: Yomiuri Shimbun

TOKYO (THE YOMIURI SHIMBUN/ASIA NEWS NETWORK) – Era pengembangan ruang angkasa telah bergeser dari era yang dipimpin negara ke era di mana perusahaan swasta memainkan peran utama.

Penting bagi Jepang untuk memanfaatkan sektor swasta untuk mengikuti tren global.

Pemerintah telah menyusun Rencana Dasar Kebijakan Antariksa sebagai pedoman kebijakan antariksa ke depan. Saat ini, industri luar angkasa Jepang adalah pasar sekitar ¥ 1 triliun ($ 12,9 miliar), tetapi pemerintah berencana untuk menggandakan angka itu pada awal 2030-an.

Hingga saat ini, negara bertanggung jawab atas pengembangan ruang angkasa, yang menghabiskan banyak uang.

Dengan biaya peluncuran roket menurun dalam beberapa tahun terakhir, bisnis yang menggunakan satelit kecil untuk komunikasi dan analisis data besar dianggap menjanjikan.

Penting untuk memelihara pasar baru dengan memasukkan teknologi seperti mengemudi otonom.

Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS telah mengalihdayakan transportasi pasokan dan personel ke sektor swasta sejak pensiunnya armada pesawat ulang-aliknya.

Pada bulan Mei, startup SpaceX berhasil mengirim dua astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dengan pesawat ruang angkasanya sendiri.

Ini menandai titik balik besar dalam meninjau peran pemerintah dan sektor swasta, dan memanfaatkan vitalitas sektor swasta untuk pengembangan ruang angkasa lebih dari sebelumnya.

Startup seperti Interstellar Technologies Inc. dari Hokkaido, yang mencoba meluncurkan roket, dan Space One Co, yang saat ini sedang membangun landasan peluncuran di Prefektur Wakayama, menarik perhatian di Jepang.

Pemerintah harus mendorong pendatang baru dan mendukung pertumbuhan industri.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours