KANO, NIGERIA (AFP) – Polisi telah membebaskan 15 anak dari sebuah sekolah Islam di Nigeria tengah di mana mereka dirantai dan disiksa, kata polisi, Selasa (21 Juli).
Anak-anak, berusia antara dua dan 10 tahun, ditemukan hari Minggu dalam “kondisi tidak manusiawi” di sebuah sekolah Alquran informal di kota Suleja di negara bagian Niger, kata juru bicara kepolisian daerah Wasiu Abiodun.
Di rumah tempat mereka ditemukan, “tiga rantai yang digunakan untuk mengikat kaki mereka juga ditemukan”, katanya.
Abiodun mengatakan tanda-tanda penyiksaan, termasuk bekas luka dan luka ditemukan pada anak-anak ketika mereka diselamatkan.
Dia mengatakan ulama yang mengelola sekolah ditangkap selama penggerebekan.
“Kasus ini sedang diselidiki dan tersangka akan segera didakwa di pengadilan untuk penuntutan,” katanya.
Sekolah agama Islam informal, yang disebut sekolah almajiri, adalah umum di Nigeria, di mana ada kekurangan kronis layanan pemerintah.
Mereka banyak dikritik karena kondisi jorok, perlakuan buruk dan membuat siswa mengemis di jalanan.
Banyak juga yang beroperasi sebagai pusat rehabilitasi, untuk pecandu narkoba dan anak-anak dengan masalah perilaku.
Tahun lalu, polisi menyelamatkan ratusan narapidana dalam serangkaian penggerebekan di lembaga-lembaga tersebut.
Mereka yang dibebaskan mengeluhkan penyiksaan dan pelecehan seksual oleh guru mereka.
Pada bulan Mei, gubernur dari 19 negara bagian di Nigeria utara mengumumkan larangan sekolah almajiri karena khawatir mereka bisa menjadi pusat penyebaran virus corona.
+ There are no comments
Add yours