Paris (ANTARA) – Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mengatakan pada Selasa (21 Juli) bahwa Prancis tidak akan melarang Huawei China berinvestasi di negara itu, berbeda dengan Inggris yang telah memutuskan untuk membersihkan peralatan perusahaan dari jaringan 5G pada 2027.
Le Maire mengatakan kepada radio France Info bahwa “tidak ada larangan menyeluruh” terhadap Huawei di Prancis, tetapi lokasi sensitif akan dilindungi.
“Kami tidak akan melarang Huawei berinvestasi dalam 5G, kami akan melindungi kepentingan keamanan nasional kami,” kata Le Maire, seraya menambahkan bahwa ia telah menegaskan kembali posisi Prancis kepada pihak berwenang China pada hari Senin.
Le Maire tetap mengutuk dugaan pelanggaran China terhadap populasi Muslim minoritas di negara itu, dengan mengatakan mereka “memberontak dan tidak dapat diterima”.
Pakar dan aktivis PBB mengatakan setidaknya satu juta etnis Uighur dan Muslim lainnya ditahan di pusat-pusat penahanan di Xinjiang. China menggambarkan mereka sebagai pusat pelatihan yang membantu membasmi terorisme dan ekstremisme dan memberi orang keterampilan baru.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo membidik China pekan lalu, dengan mengatakan Amerika Serikat akan memberlakukan pembatasan visa pada perusahaan-perusahaan China seperti Huawei yang ia tuduh memfasilitasi pelanggaran hak asasi manusia.
+ There are no comments
Add yours