Kabul (ANTARA) – Seorang pembom mobil bunuh diri di Afghanistan tengah menargetkan konvoi pasukan tentara Afghanistan, menewaskan delapan tentara, kata kementerian pertahanan, sementara militan Islam Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu di tengah eskalasi kekerasan nasional.
Bentrokan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir antara pasukan pemerintah Afghanistan dan gerilyawan Taliban setelah pemerintah gagal membebaskan ratusan Taliban yang dipenjara sebagai bagian dari pertukaran tahanan yang disepakati oleh pihak-pihak yang bertikai.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian pertahanan mengatakan seorang pembom mobil menargetkan pasukan militer dalam insiden Senin (20 Juli) di distrik Sayed Abad di provinsi Wardak, menewaskan delapan tentara dan melukai sembilan lainnya.
Taliban, yang mengaku bertanggung jawab, mengatakan puluhan pasukan khusus Afghanistan tewas dalam serangan mematikan terbaru mereka terhadap pasukan pemerintah, yang telah menderita banyak korban dalam pertempuran baru-baru ini.
Sebuah pakta yang ditandatangani oleh Amerika Serikat dan Taliban di Doha pada bulan Februari menetapkan rencana untuk penarikan pasukan asing dari negara yang dilanda perang dengan imbalan jaminan keamanan dari militan.
Tetapi negosiasi antara pemerintah Afghanistan dan Taliban untuk penyelesaian damai untuk mengakhiri perang 18 tahun telah tertunda karena pembebasan hampir 600 tahanan Taliban Kabul mengatakan terlibat dalam serangan besar.
Sebagai bagian dari kesepakatan Doha, pemerintah Afghanistan telah membebaskan lebih dari 4.000 tahanan Taliban dan kelompok militan telah membebaskan ratusan tentara pemerintah.
+ There are no comments
Add yours